I'm SALESMAN

Pengalaman Bp.Gunawan S. Salim yang diposting untuk Mitra Garda Oto

Tak banyak yang bangga dan lantang menyebutkan profesi salesman atau tenaga penjual. Padahal, banyak kesempatan justru terbuka dengan menekuni profesi ini. Seorang salesman sejati selalu punya cara untuk meluaskan jaringannya dan tidak berhenti belajar cara berkomunikasi dengan banyak orang.

Bicara dengan seorang Gunawan S. Salim atau yang oleh teman-temannya akrab di sapa dengan GunSal, adalah bicara tentang mencintai keadaan dan mengolahnya untuk yang terbaik. Lahir dari ayah bernama Liem Peng Moo dan ibu Yap Sioe Pien, Gunsal yang seorang anak tunggal dibesarkan dalam kesahajaan. Hidup ada dan semata untuk disyukuri, demikian orang tua mengajarkan pada Gunsal kecil, untuk tidak malu pada kesederhanaan mereka. Itu pula yang kemudian menumbuhkan semangat bagi pria yang dibesarkan di Solo ini, untuk bisa mencapai tujuannya. Orang hidup itu harus punya tujuan, dan tujuan saya waktu itu ingin jadi Sarjana, ujar Gunsal. Suatu tujuan sederhana yang saat itu tidak mudah untuk diwujudkan pria yang mengambil jurusan Ekonomi di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Tahun ketiga, ayahnya yang hanya mengandalkan penghasilan dari menyewakan satu truk milikinya, saat itu tidak lagi mampu membiayai kuliah pria kelahiran 27 Mei 1965. Gunsal pun harus memilih, berhenti kuliah atau harus membiayai sendiri kuliahnya demi mengejar tujuan hidupnya.

Sungguh bukan suatu pilihan mudah, namun kepahitan saat itu justru dianggap Gunsal sebagai obat kehidupan. Melalui kondisi itu, Gunsal justru jadi berkenalan dengan profesi salesman. I'm a salesman, tegasnya. Mulai dari berjualan disket, buku-buku ekonomi sampai baju wanita, dilakoni mahasiswa yang IP-nya tak pernah kurang dari 3 ini, untuk mencukupi biaya kuliah. Siang selesai kuliah saya keliling kos-kosan teman untuk menawarkan dagangan, sorenya saya nyambi jadi Asisten Dosen. Setelah itu, saya bersama seorang teman masih menerima terjemahan diktat atau makalah dari para mahasiswa dengan harga Rp.1000/lbr., runtut Gunsal, yang baru bisa belajar lewat pukul sepuluh malam.

Ketekunan dan tekad berhasil mengantar Gunsal meraih gelar Sarjana tepat di ulang tahunnya yang ke-24. Berselang satu minggu, proses seleksi dari surat-surat lamaran yang disebar beberapa waktu sebelum kelulusannya, mendapat tanggapan positif. Posisi Staff Accounting yang ditawarkan Phillip dan Guna Electro (GE) ternyata tidak semenarik tawaran Astra Credit Companies untuk posisi Salesman kredit mobil (CMO). Gunsal memang berniat menorehkan namanya sebagai karyawan yang berhasil di perusahaan besar dan sehat. Tepatnya 5 Juni 1989, pria yang memegang teguh prinsip IOS: Integrity, Openess & Sincere ini bergabung di Astra Credit Companies. Tahun yang sama, ia dipercaya menjadi Kepala Cabang ACC Tangerang. Kesungguhannya untuk mencintai apapun pekerjaan yang ditugaskan dan melakukannya dengan sebaik mungkin, membawa Gunsal sampai ke posisi Area Marketing Head ACC Jabar-Jateng.

Ketulusan bekerja yang sama, masih terus dibawa saat ia kembali bergabung di group Astra setelah sempat menjabat sebagai Area Head Non Jabotabek Danamon. Tahun 2000 Gunsal dipercaya Managemen PT Asuransi Astra Buana (AAB) menangani area Jabar & Jateng sebagai Head Area. Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Account Management Dept Head di Head Office sampai Januari 2005. Kemudian ia dipromosi sebagai 0Branch Management Division Head. Per Januari 2006, selain tetap mengendalikan Cabang-cabang di AAB se-Indonesia, ia juga mengemban tugas baru di Agency. Tugas baru ini adalah mengembangkan AAB dari segmen Agency. Salah satunya program Mitra Garda Oto, ujar Branch & Agency Managemen Division Head sebutan untuk jabatan barunya.

Sebegitu menyanjung profesi tenaga penjual/salesman, Gunawan pun menyambut baik program Mitra Garda Oto yang digagas Santosa. Sejak dulu, saya meyakini kalau distribusi asuransi itu paling pas melalui agen yang bedanya dalam program ini disebut Mitra. Mitra memang berbeda dengan agen. Seorang Mitra dapat membangun komunitas untuk mengembangkan bisnis ini, sementara Agent lebih bersifat individual. Anda tahu berapa besar pasar yang dapat dikelola dari used car? Masih sangat besar! Jadi, peluang untuk bisa memperoleh penghasilan besar masih terbuka lebar. Apalagi sistem ini tidak diterapkan di perusahaan general insurance lain, jelasnya meyakinkan.

Penuturan Bapak empat putera (Ryan, si kembar Dodo & Didi, si bungsu Jeffry). tentang lika-liku profesi salesman bukan sekedar teori. Ia menjadikan dirinya contoh salesman yang berhasil. Hidup masih terus berjalan, itu berarti masih akan ada target-target dan tujuan hidup yang harus dipenuhi. Baik dalam pekerjaan maupun target pribadi. Menurut Gunsal yang tak sungkan memuji Nani Ningsih ibu dari anak-anak tercintanya sebagai wanita pujaan yang sangat mendukung karirnya, dukungan keluarga sangatlah penting. Selain itu, orang juga tidak boleh melupakan Tuhan. Hanya kemurahan hati-Nyalah yang dapat menjadikan hidup kita terisi dan dapat memberi makna bagi orang lain, pelan Gunsal yang ingin mewujudkan keinginan orang tuanya berkunjung ke Tembok Cina [Great Wall], berujar.

Lewat penuturan Gunsal selama 90 menit, masa lalunya memang permata yang harus terus ada di hati dan pikirannya. Apa hebatnya seseorang, kalau tak punya ketulusan untuk memberi. Jangan ukur setiap pemberian dengan materi, knowledge atau sekedar sapaan adalah pemberian yang bisa membuat orang merasa dihargai, demikian Gunsal.