03 September 2008

Kiat Mengejar TARGET

Diangkat dari tulisan Bp. Henky Njoto Widjaja SE MM

Mengejar TargetMemasarkan produk dari suatu perusahaan memang bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah. Bahkan tidak jarang, pekerjaan menjual seperti ini dianggap pekerjaan yang super sulit.

Kalau memang gampang, tentu semua orang mau dan ingin menjadi salesman. Bagaimana tidak? Penghasilan yang diperoleh salesman pada umumnya relatif menggiurkan. Dan yang tidak kalah menariknya, menjadi saleman memiliki prospek atau masa depan yang cerah. Tak jarang pimpinan dari suatu perusahaan atau pengusaha yang cukup kondang yang memulai karirnya dari salesman.

Sebenarnya apa yang dikuatirkan oleh kebanyakan orang tentang pekerjaannya menjadi salesman juga tidak selamanya benar, bagi orang-orang tertentu, atau orang yang mempunyai bakat dagang, menjual adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Selain imbalan yang diperoleh berupa gaji, komisi, dan bonus yang memadai, menjadi salesman juga memungkinkan untuk bergaul dengan berbagai kalangan yang luas, tidak terbatas. Tidak hanya dari sesama teman bekerja, tetapi juga dengan orang-orang terkenal, seperti pejabat, pengusaha, ahli politik, dan juga tokoh masyarakat terkenal lainnya.

Bagi yang telah terlanjur mengeluti bidang ini, biasanya akan sulit untuk meninggalkannya dan beralih dengan pekerjaan lain. Alasannya cukup klasik, sudah terlanjur betah, terlanjur senang, atau mungkin malah karena merasa dilahirkan sebagai salesman. Tetapi yang jelas, dengan menjadi salesman mereka tidak terlalu terikat dengan meja kerja dan memperoleh penghasilan yang sangat memadai. Belum tentu akan bisa memperoleh penghasilan seperti yang diperoleh sekarang ini kalau ia beralih profesi menjadi pegawai administrasi atau pekerjaan lainnya.

Penghasilan yang diperoleh salesman juga tidak terbatas, ditentukan oleh keberhasilannya dalam memasarkan suatu produk. Makin besar omzet penjualan, akan semakin besar pula penghasilan yang diperoleh. Itulah sebabnya, tak jarang salesman bekerja sampai diluar jam kerjanya. Bahkan sampai malam haripun kalau memang diperlukan akan dilakukan oleh salesman. Penghasilan yang tidak terbatas membuat salesman tidak terikat oleh waktu atau jam kerja dikantor. Dan bagi perusahaan yang penting adalah omzet penjualan yang dihasilkan oleh salesman yang bersangkutan. Mereka tidak mempersoalkan jam kerja. Mereka tidak terlalu mempersoalkan keberadaannya dan kedatangannya dikantor. Yang dipersoalkan adalah target dan omzet yang harus dipenuhi oleh seorang sales.

Salesman Berpengalaman
Bagi salesman yang berpengalaman, pekerjaan menjual sebenarnya bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit. Bahkan tak jarang produk yang sulit laku, tidak dikenal di masyarakatpun akan bisa dijual dengan baik. Namun yang sering menjadi hambatan adalah kalau produk itu memang tidak terlalu dibutuhkan oleh masyarakat, ditambah lagi kalau produk itu kualitasnya kurang baik.

Salesman yang berpenghasilan biasanya akan dapat dengan cepat membaca situasi pasar. Demikian pula dalam menghadapi calon pembeli. Ia tidak akan pernah merasa ragu dengan produk yang ia jual. Pada saat seperti ini biasanya salesman akan mampu mengubah sikap calon konsumen dari tidak mau membeli menjadi membeli. Dari tidak membutuhkan menjadi memerlukan produk yang ditawarkan, setelah dilakukan salesmanship. Disinilah ukuran kemampuan dari salesman, ia mampu mengubah sikap dan pendapat dari tidak tertarik menjadi tertarik, dari tidak membutuhkan akhirnya membeli produk yang ditawarkan.

Kehandalan salesman ini bisa dilihat juga dari kemampuannya dalam mengantisipasi calon pembeli. Misalnya calon pembeli keberatan karena harga yang ditawarkan terlalu mahal, maka akan dijawab dengan bahasa yang tidak kalah menariknya. Misalnya, ya, harganya memang sedikit lebih mahal dari produk lain, tetapi kualitasnya jauh lebih baik. Karena produk yang ditawarkan ini sudah demikian dikenal oleh masyarakat dengan mutunya yang sangat baik. Apalagi di negara asalnya, produk ini merupakan produk yang memang sangat digemari oleh masyarakat.

Dengan jawaban yang sedikit diplomatis seperti konsumen akan lebih yakin lagi bahwa produk yang ia beli memang pantas kalau harganya sedikit lebih mahal. Konsumenpun merasa bangga terhadap produk yang akan ia beli. Masalah harga yang sedikit lebih mahal ternyata sudah dapat diatasi dengan baik. Persoalannya kemudian, bagaimana ia bisa menjual lebih banyak lagi agar omzet penjualannya biasa melampaui target yang ditetapkan oleh perusahaan.

Untuk mengejar omzet yang lebih besar lagi sebenarnya cukup banyak cara yang bisa dilakukan. Caranya ialah dengan mencari calon pembeli sebanyak mungkin. Hal ini bisa dilakukan dengan mendatangi sebanyak mungkin calon konsumen untuk menawarkan produknya. Cara lain yang lebih mudah biasanya dilakukan dengan mengumpulkan ibu-ibu dalam suatu arisan atau rapat. Bisa juga dilakukan disuatu kantor mereka pada umumnya bisa membeli dalam kelompok yang cukup banyak, yang biasa dikenal dengan istilah party sales.

Party sales ini biasanya dilakukan dalam kesempatan arisan atau dikantor. Caranya ialah dengan mengumpulkan sejumlah calon pembeli. Pada kesempatan itu biasanyasalesman memberikan penyuluhan tentang penggunaan suatu produk. Sering juga dilakukan dengan melakukan demonstrasi tentang penggunaan suatu produk. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh produk yang akan dijual. Dengan cara seperti ini calon konsumen dapat langsung menikmati atau melihat secara langsung.

Pada kesempatan seperti ini biasanya untuk memperoleh order sangat besar. Order yang diperoleh dalam kesempatan seperti ini juga tidak sedikit. Apalagi kalau jumlah pengunjung yang menyaksikan demonstrasi semakin banyak, tentu kemungkinan untuk memperoleh order akan semakin besar.

Menjual produk dalam party sales memang sangat menguntungkan. Apalagi kalau para pengunjung merasa puas dengan demo yang dilakukan oleh salesman. Mereka akan berbondong-bondong memesan produk yang ditawarkan. Selanjutnya tinggal pinter-pinternya salesman untuk bisa menjual lebih banyak lagi. Pembelian seperti ini biasanya juga telah dikoordinir oleh ketua kelompok yang bertanggungjawab. Para konsumen akan memesan setiap produk yang diinginkan melalui ketua kelompok tersebut.

Kalau sudah demikian tinggal mendorong ketua kelompok untuk membeli produk sebanyak mungkin. Kalalu perlu dengan iming-iming hadiah atau komisi. Dan cara seperti ini sudah dapat dilakukan oleh para salesman yang sudah berpengalaman.

3 Komentar:

Anonim mengatakan...

Mengejar target tentu adalah pekerjaan setiap salesman, namun mudah2an setiap salesman tidak perlu melanggar etika hanya untuk mengejar target! Salam kenal juga mas. :)

Anthony Harman mengatakan...

To yari nk;
Bener, emang harus gitu...

Anonim mengatakan...

Sepertinya lebih baik memulai pemasaran dengan menumbuhkan rasa simpati di hati calon konsumen, ini akan jauh lebih efektif dan efisien dari pada hanya sekedar kejar target:-).

Posting Komentar

Jangan sungkan2 untuk mengemukakan pendapat anda di sini