13 Agustus 2008

Respect kepada Kompetitor

RespectAda pepatah, "Menyerang tanpa bala bantuan, Menang tanpa merendahkan".
Itulah harapan dari sebuah persaingan yang bermartabat.

Mematikan pesaing adalah langkah bodoh, karena jelas itu akan menghilangkan keseimbangan. Keseimbangan adalah faktor natural yang sangat penting bagi semua manusia dan segala apapun.

Cara melihat keberadaan pesaing adalah awal dari sikap yang akan kita berikan kepada mereka. Jika kita melihat pesaing sebagai musuh, tentu kita akan terangsang untuk membunuhnya. Ada baiknya kita sadari makna keberadaan pesaing sehingga kita akan meletakkannya sebagai partner untuk meningkatkan kinerja kita. Karena pada akhirnya yang sempurnalah yang akan bertahan hidup.

Praktek-praktek membenci pesaing sangatlah naif. Apalagi sampai muncul rasa antipati sehingga bertemu pun tidak mau. Padahal, kesejatian persaingan bisnis tidak saja terletak pada produknya, tetapi sangat jelas dikendalikan oleh orang-orang dibelakang produk itu.

Orang banyak sering mengatakan "the man behind the gun" adalah kunci manfaat dari senjata itu. Hebatpun senjata yang dipegang, tetapi kalau orangnya bodoh, pasti manfaat senjata tersebut tidaklah maksimal.

Cobalah pahami dengan jelas, bahwa menghadapi pesaing bukanlah harus sibuk memikirkan produknya, tetapi kenalilah orang-orangnya. Dengan mengenal orang tersebut, kita akan jelas memahami karakaternya. Dengan memahami karakternya, kita akan bisa meraba kemampuan strategisnya. Jadi, bertemu dan bergaul dengan pesaing adalah salah langkah cerdas untuk mengerti dan bisa mengendalikan pola pikirannya. Dan itu adalah pemasaran yang sebenarnya.


Sumber: tulisan Bp.
Cahyo Pramono

0 Komentar:

Posting Komentar

Jangan sungkan2 untuk mengemukakan pendapat anda di sini