24 Agustus 2009

Menjual Sisir Kepada Biksu

Simak pertanyaan ini...

Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, dan kebetulan anda kebagian tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul). Bisakah anda melakukannya ? Apa jawaban anda ?
  1. Tidak mungkin, itu mustahil
  2. Ini Gila !!!
  3. Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
  4. Baiklah, saya akan coba
  5. Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)
Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk meilhat apakah anda termasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.


Kemudian, coba simak juga cerita di bawah ini...
Ada sebuah perusahaan pembuat sisir yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.




Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara.
Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :
"Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. A menjawab, "Hanya SATU."
Si pewawancara bertanya lagi, "Bagaimana caranya anda menjual?"
Mr. A menjawab, "Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda... dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B.
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. B menjawab, "SEPULUH buah."
"Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C.
"Bagaimana dengan anda?"
Mr. B menjawab, "SERIBU buah!"
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya, "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
Mr. C menjawab, "Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"


MORAL DARI CERITA
Universitas Harvard telah melakukan riset, dengan hasil :
  • 85% kesuksesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
  • SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.
Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalai Lama biasa berkata, "Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akan lemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah."

"Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegah teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh – dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan... adalah hal yang akan mengubah hidup kita."

Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orang jatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%. Semoga sukses !

32 Komentar:

Ferry mengatakan...

Gila..Gila..Gilaaa!!!!
Keren..Keren..Kereeenn!!!

Thanks banget buat ceritanya dan thanks banget buat masukannya.

Semoga Blog ini jadi tempat berkumpulnya para marketing Indonesia...Amiieen.

Anonim mengatakan...

Luar biasa...

Trimakasih untuk tulisan2 yang luar biasa ini, sungguh sesuatu yang mulia sekali berbagi cerita2 fantastik di blog ini, Alhamduliilah saya bisa menemukan blog ini..

Sekali lagi thanks alot..

Bung Eko mengatakan...

WOW! Hanya kata itu yang bisa saya ucapkan setelah menamatkan artikel ini. Gila, sangat miotivatif sekali! Hebat!

Mat Cuts mengatakan...

blog walking...

technosurvivor mengatakan...

terimakasih ceritanya. . .sungguh sebuah pelajaran yang pnting

darahbiroe mengatakan...

wakwakwka lha terus buad apa yaw sisirna :D

berkunjung n ditunggu kunjungan baliknya makasih :)

andry sianipar mengatakan...

Salam super-
Salam hangat dari pulau Bali-
menarik sekali artikel anda...
saya akan coba memahami lebih lanjut..
sukses untuk Anda...

Darin mengatakan...

Kunjungan perdana :)
Tulisannya mencerahkan sob.
Salam kenal.

Anonim mengatakan...

tulisan nya baik untuk terus memotivasi orang sedang mencari jati diri

thanks atas tulisannya

uyunk yudi mengatakan...

uyunk,Tasik top banget bro! dalam hal menjual jangan lihat produk apa yang kita bwa, tempat mana yang akan dijadikan sasaran, tapi bagaimana kita bisa meng set dulu pola pikir kita. tank"s bro!

Anonim mengatakan...

AH TEORI

joe mengatakan...

saya sangat suka sekali dari cerita nya,.. karena saya ini adalah seorang petualang di bidang pemasaran,.. dan saya tipe orang yang suka mencoba mengambil kesempatan... krn tanpa harus kita coba dan di jalankan dari mana kita tau itu sukses atau tdk,..jangan memberi hasil kalau belum dilaksanakan krn klw kita tdk jalankan dan di coba dulu maka hasil baik atau buruk tdk akan kita ketahui semua nya,.. thanks cerita nya ,.. krn sdh menjadi tambahan masukan dan pencerahan..dlm dunia marketing

cakranamara mengatakan...

mantabz boz...memang utk menjadi sukses diperlukan 60% otak kanan yg dominan dng begitu kt bz melihat peluang dan jalan keluar yg terbaik....

Unknown mengatakan...

TOP MARKOTOP !!!

Salam,
terimakasih buat artikel anda yang sangat bermanfaat ini, kebetulan saya baru saja bergabung di sebuah perusahaan FORWARDING yang ada di kota anda juga (surabaya)sebagai sales&marketing dengan bekal pengalaman yang minim... tapi setelah membaca artikel anda saya menjadi optimis bisa bertahan di bidang ini...
semoga anda menjadi orang yang bermanfaat dan selalu di berkahi YME... salam kenal :)

Anonim mengatakan...

thanks artikelnya,,, sangat memotivasi...

Emha Aenun Najib mengatakan...

Mantabbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbzzzzzz....

Evriza Marantika mengatakan...

Mantap. Sungguh menginspirasi. Mengingatkan kita untuk melihat setiap peluang dlm kesulitan, bukan sebaliknya: melihat kesulitan dlm setiap peluang.

Automatic Marketing Technique mengatakan...

Sy membayangkan jika smua marketing dan sales membaca ini, omzet perusahaan di mana mereka bekerja pasti akan melonjak. Salut.

Anonim mengatakan...

Terima kasih

Mario Tegar mengatakan...

salam super..,
dari cerita diatas kita dapat menyimpulkan bahwa sikap pesimis sebelum mencoba dan menganalisis dapat menghambat kreativitas seseorang...
dalam memasarkan produk apapun kita harus mempunyai sikap optimis,dari sikap optimis itulah kita akan mendapatkan ide ide cemerlang yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya

miftahul ulum mengatakan...

masuk akal banget bos,.,.,

Anonim mengatakan...

Trimakasih pak... atas ilmunya

Unknown mengatakan...

luar biasa,,sesuatu yang bikin orang terinspirasi.

Unknown mengatakan...

matafffffffffffffffffff..!!! Gue Suka gaya Mr C.Amazing

Unknown mengatakan...

matafffffffffffffffffff..!!! Gue Suka gaya Mr C.Amazing

pinjaman dana mengatakan...

Nak dibaca dan ßΐśã merubah pola pandang tanks мªś ß☺ś, banyak belajar saya

Nizam RH mengatakan...

Banyak sekali peljaran yang bisa diambil dari tulisan dia atas.. thank's atas pencerahannya

Patar mengatakan...

inspiratif...keren

Unknown mengatakan...

Saya pernah dengar istilah "tidak ada barang yang tidak bisa dijual". Ada yang punya artikel tentang itu ga? Share dong... Trims...

Unknown mengatakan...

Pesan moralnya sangat luar biaza!
Jadi benar adanya, buat temen2 sales, ga ada istilah pasar lagi sepi, sprti yg terlihat di kota kendari saat ini. Mantap sob! Trmksh!

Anonim mengatakan...

inspirasi josss

rozak mengatakan...

good inspiration

Posting Komentar

Jangan sungkan2 untuk mengemukakan pendapat anda di sini