12 Februari 2009

Entertain

Entertain
Sebenarnya apakah hubungan entertain dengan peningkatan penjualan? Semula saya tidak menyadari keterkaitan di antara keduanya. Beberapa perusahaan bahkan menganggarkan budget yang tidak sedikit hanya untuk mengentertain customernya.

Sebenarnya, banyak banget yang bisa dikategorikan entertaining customer. Mulai dari undangan dinner, pemberian hadiah sampai dengan yang lebih menjurus ke tempat-tempat lampu merah. Tetapi kelihatannya, pilihan terakhirlah yang paling ampuh dalam hal lobby-melobby customer.

Kebetulan pengalaman kerja saya adalah kegiatan menjual dan memasarkan produk melalui dealer. Pernah suatu ketika, saya kebagian tugas di area baru. Saya menghadapi salah satu customer berprospek yang biasanya mampu menyumbangkan omzet yang tidak main-main. Tetapi sayangnya saya tidak mampu mendapatkan hasil maksimal dari customer tersebut. Orderan selalu datang hanya ketika senior saya yang turun tangan, sementara saya hanya bisa berdiri di luar lingkaran, tanpa bisa berperan besar pada apa yang seharusnya menjadi tugas saya.

Namun, keadaan berbalik, ketika suatu saat kami sama-sama menghadiri dealer gathering di kantor pusat yang kemudian berlanjut ke acara entertain di sebuah tempat hiburan malam. Tidak perlu dijelaskan, apa saja yang kita lakukan sama-sama waktu itu. Hampir dipastikan, kami sama-sama menikmati acara gila-gilaan di tempat tersebut.

Sejak saat itu, kami jadi akrab, lebih saling mengenal secara pribadi, orderan meningkat dan semua menjadi lancar...

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa entertain customer di tempat-tempat seperti night club, diskotik, karaoke, spa sampai dengan tempat-tempat yang lebih terlarang seringkali menjadi andalan untuk meningkatkan hubungan yang lebih erat dengan customer.

Saya pernah mendengar, salah satu perusahaan kompetitor selalu tidak pernah melupakan kegiatan seperti ini dari daftar acara pada setiap gathering dengan para dealer mereka.

Kelihatannya, pengalaman kebersamaan dalam menikmati kegiatan-kegiatan negatif seperti itu, justru membuat hubungan dengan customer semakin personal. Tak heran bila deal-deal besar seringkali malahan terjadi di tempat-tempat semacam itu.

Tentu saja, hal tersebut bukan faktor utama keberhasilan dalam melobby customer. Tetapi, kecenderungan yang terjadi adalah yang paling sering dimanfaatkan oleh banyak pelaku bisnis.

Pilihan terserah anda...

17 Komentar:

Anonim mengatakan...

dimana - mana lobi merupakan kunci cadangan sebuah kesuksesan, bkan yang utama.. dan itu ngga bisa dipungkiri, dan yang salah nih, kadang dalam melobi banyak yang menghalalkan segala macam cara.. nah ini yang salah...

Anonim mengatakan...

saya sepakat entertaining customer atau pre-customer ngga harus dekat-dekat dengan "dunia malam" atau sejenisnya... dimulai dari kita sendiri lah.. coba ajak sekali-sekali clon klien mancing misal... :)

Anonim mengatakan...

apakah ini yang dikatakan "SHOWBIZ" Show Bisnis.. yah, beginilah bisnis :)

Anonim mengatakan...

biasanya ketika batas2 formalitas udah tembus maka hubungan akan makin encer. Ya di tempat seperti itu biasanya seseorang ga jaim lagi.
nice post n nice blog :-D

Subagya mengatakan...

xixixixixi... yup saya juga suka entertain dokter buat dongkrak sales

Anonim mengatakan...

Ya,...begitulah dunia...apalagi seperti yang saya jalani sebagai surety bond.... sepertinya satu keharusan....namun pada bidang surety bond ga terlalu seperti itu, ajakan ke lain tempatpun bisa OK....kok seperti yang mas "oopshey" katakan...

Anonim mengatakan...

wuih...gambarnya kang....menggebu gebu....., itulah dunia malam.....selalu begitu

Bob cupu mengatakan...

setuju untuk yang ini , walaupun bisa kena semprot pasangan kita...zzz..
yah mau gak mau memang harus seperti ini bos... saya juga pernah sedang mencoba malayani calon pembeli dan memberikan perbincangan kepadanya dan akhirnya di handle senior juga...zzz... rasanya diri saya harus sekolah lagi saat itu... :D

Mario Tegar mengatakan...

salam super...,
ya "entertain", tapi tidak semua costumer akan menghargai usaha kita apalagi sampai menjurus ke kegiatan negatif karena image kita akan di cap negatif, lebih disarankan kegiatan positif karena akan lebih mempererat hubungan relationship.

Anonim mengatakan...

setuju...
hukum menjual sama dengan hukum memberi.
berilah apa yang bisa kita beri terlebih dahulu walau nilainya tak seberapa.. nantinya kita pasti dapat yang lebih besar dari orang itu..
MENJUAL = MEMBERI

mikoraharnowo

Anonim mengatakan...

setuju...
hukum menjual sama dengan hukum memberi.
berilah apa yang bisa kita beri terlebih dahulu walau nilainya tak seberapa.. nantinya kita pasti dapat yang lebih besar dari orang itu..
MENJUAL = MEMBERI

Miko Raharnowo

bahri-jepara mengatakan...

http://www.jeparadisemebeland.com salam kenal dan salam sukses gan..

joko mengatakan...

kalo ditempat kerja saya entertain makan di kfc atau roti mandarin

edipez mengatakan...

Untuk itulah saya pilih resign sebagai marketing di sebuah dealer alat berat. karena saya tidak mau karir saya naik, gaji saya besar tapi berpijak kepada larangan2 Illahi. dan akhirnya saya sekarang tetep menjadi marketing di dealer sepeda motor dengan hasil yang lebih tinggi serta kemungkinan " dosa " yang semakin kecil....insya allah, Tuhan akan senantiasa mencukupkan rizki kita.

Anonim mengatakan...

aku setuju dgn komentar yg terakhir...
dunia mlm menghancurkan bukan menguntungkan...
walau apa pun alsan nya...

Anonim mengatakan...

aku setuju dgn komentar yg terakhir...
dunia mlm menghancurkan bukan menguntungkan...
walau apa pun alsan nya...

Unknown mengatakan...

dalam bisnis, hal apapun bisa dilakukan, apalagi dalam penjualan,
tapi sayangnya smuanya jalan takkan mulus trs, ada saat nya utk berbelok,
Tapi alangkah baik dalam bisnis, Jangan trlalu berlebihan utk mencari sensasi,cukup dgn hal sewajarnya, yg penting tetap menjagan hubungan yg erat, layaknya seperti org yg bersahabat

Posting Komentar

Jangan sungkan2 untuk mengemukakan pendapat anda di sini